1. Gambaran Awal Jaringan
Sebuah jaringan LAN memiliki komponen sebagai berikut:
- 10 unit PC
- 1 unit switch 16 port
- 1 unit router
- Router terhubung ke internet menggunakan 1 IP publik
- Jaringan lokal menggunakan alamat: 192.168.1.0/24
Secara default, seluruh PC berada dalam satu jaringan LAN yang sama, artinya:
- Semua PC bisa saling berkomunikasi langsung
- Tidak ada pemisahan segmen jaringan
- Broadcast menyebar ke semua perangkat
2. Tujuan Subnetting
Tujuan subnetting pada kasus ini adalah:
- Membagi 1 jaringan LAN menjadi 2 jaringan LAN terpisah
- Masing-masing subnet berisi ±5 PC
- Tetap menggunakan perangkat yang sama (tanpa menambah router atau switch)
- Tetap bisa mengakses internet melalui 1 IP publik
3. Pembagian Subnet (Subnetting)
Jaringan awal:
Dibagi menjadi dua subnet dengan prefix /25:
Subnet 1
Subnet 2
4. Peran Router sebagai Gateway
Walaupun router hanya 1 perangkat secara fisik, router mampu memiliki lebih dari satu alamat IP secara logis.
Konfigurasi logis router:
| Subnet | IP Router (Gateway) |
|---|---|
| Subnet 1 | 192.168.1.1 |
| Subnet 2 | 192.168.1.129 |
📌 Inilah konsep pentingnya:
Gateway bukan berarti perangkat berbeda,
tapi alamat IP router yang berada dalam subnet tersebut.
5. Analogi Sederhana (Agar Mudah Dibayangkan)
Bayangkan sebuah gedung:
- Router = Satpam gedung
- Subnet = Lantai gedung
- PC = Orang di lantai
- Gateway = Pintu satpam di tiap lantai
Walaupun satpamnya satu orang:
- Dia punya pintu lantai 1
- Dia juga punya pintu lantai 2
Orang di lantai 1 tidak bisa langsung ke lantai 2 tanpa lewat satpam.
Begitu juga antar subnet → harus lewat router (gateway).
6. Peran Switch
Switch yang digunakan adalah switch biasa (Layer 2):
- Tidak memahami subnet
- Tidak melakukan routing
- Hanya meneruskan frame berdasarkan MAC address
Karena itu:
- Subnetting tidak terjadi di switch
- Subnetting dikendalikan oleh router
7. Konfigurasi PC di Masing-Masing Subnet
Contoh PC di Subnet 1
Contoh PC di Subnet 2
8. Perangkat Wireless (Laptop via WiFi)
Jika router memiliki fitur WiFi:
-
Laptop dapat terhubung ke LAN melalui WiFi
-
Laptop tetap bagian dari subnet tertentu berdasarkan IP
Contoh laptop di Subnet 2:
➡️ Laptop tetap sah sebagai anggota subnet 2
➡️ Media kabel atau WiFi tidak memengaruhi subnet
9. MAC Filtering (Kontrol Akses Perangkat)
Router memiliki kemampuan tambahan:
-
Mengizinkan atau menolak perangkat berdasarkan MAC Address
-
Berlaku untuk LAN kabel maupun WiFi
Jenis MAC filtering:
-
Whitelist → hanya MAC tertentu yang boleh masuk
-
Blacklist → MAC tertentu diblokir
⚠️ Catatan penting:
-
MAC filtering bukan keamanan mutlak
-
MAC address bisa dipalsukan (MAC spoofing)
-
Digunakan sebagai kontrol tambahan, bukan satu-satunya pengaman
10. Fitur Router Selain Routing
Router (contoh: TP-Link TL-WR840N) umumnya memiliki fitur:
- NAT (1 IP publik → banyak IP lokal)
- DHCP Server
- Firewall (SPI Firewall)
- MAC Filtering
- IP & MAC Binding
- Port Forwarding / Virtual Server
- Guest Network
- Parental Control
- Mode Router / AP / Repeater / WISP
Artinya router bukan sekadar “penghubung internet”, tetapi pusat kendali jaringan.
11. Kasus: NAS di Subnet 1, Diakses dari Subnet 2
Kondisi:
-
NAS berada di Subnet 1 (192.168.1.0/25)
-
PC berada di Subnet 2 (192.168.1.128/25)
Solusi:
-
Router harus memiliki IP di kedua subnet
-
Default gateway PC subnet 2 harus:
-
Firewall router tidak memblokir trafik antar subnet
📌 Routing antar subnet terjadi otomatis di router, selama:
-
Subnet dikenali
-
Gateway benar
12. Prinsip Inti yang Perlu Diingat
- Subnet ≠ perangkat fisik
- Gateway = IP router dalam subnet tersebut
- Router bisa punya banyak IP logis
- Switch tidak peduli subnet
- Antar subnet selalu lewat router
- Satu IP publik bisa melayani banyak subnet (NAT)
13. Penutup
Dengan desain ini:
- Tidak perlu menambah perangkat
- Jaringan lebih terstruktur
- Kontrol dan keamanan lebih baik
- Skalabel untuk pengembangan berikutnya
Dokumentasi ini bisa menjadi:
-
Materi belajar subnetting
-
Referensi troubleshooting
-
Dasar desain jaringan kantor kecil